Rasulullah SAW bersabda, yang artinya:
Perumpamaan orang yang menyebut (nama)
Tuhannya dengan orang yang tidak menyebut (nama)-
Nya, laksana orang hidup dengan orang yang mati ”.
Rasulullah SAW juga bersabda:
Perumpamaan rumah yang digunakan untuk zikir
kepada Allah dengan rumah yang tidak digunakan
untuknya, laksana orang hidup dengan yang mati”.
Rasulullah SAW juga bersabda:
“Maukah kamu, aku tunjukkan perbuatanmu yang
terbaik, paling suci disisi rajamu (Allah), dan paling
mengangkat derajatmu; lebih baik bagimu dari infaq
emas atau perak, dan lebih baik bagimu dari-pada
bertemu dengan musuhmu, lantas kamu memenggal
lehernya atau mereka memenggal lehermu?”. Para
shahabat yang hadir berkata: “Mau wahai
Rasulullah!”. Beliau bersabda: “Dzikir kepada Allah
yang Maha Tinggi”.
Allah SWT Yang Maha Tinggi berfirman (Dalam hadits
Qudsi) yang artinya:
“Aku terserah persangkaan hamba-Ku. Aku
bersamanya (memberi rahmat dan membelanya) bila
dia menyebut nama-Ku. Bila dia menyebut nama-Ku
dalam dirinya, aku menyebut namanya pada diri-Ku.
Bila dia menyebut nama-Ku dalam perkumpulan orang
banyak, Aku menyebutnya dalam perkumpulan yang
lebih banyak dari mereka. Bila dia mendekat kepada-
Ku sejengkal (dengan melakukan amal shaleh atau
berkata baik), maka Aku mendekat kepadanya
sehasta. Bila dia mendekat kepada-Ku sehasta, maka
Aku mendekat kepadanya sedepa. Bila dia datang
kepada-Ku dengan berjalan (biasa), maka Aku
mendatanginya dengan berjalan cepat (lari)”.
“Dari Abdullah bin Busr dia berkata:
Sesungguhnya seorang laki-laki berkata: “Wahai
Rasulullah! sesungguhnya syari’at Islam telah banyak
aku terima, oleh karena itu, beri tahulah aku sesuatu
hal buat peganganku”. Beliau bersabda: “Tidak hentihentinya
lidahmu basah karena dzikir kepada Allah
(lidahmu selalu mengucapkannya) ”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar